Pemkab Ngawi Alokasikan Rp.10,5 Milyar untuk Membangun Saluran Air Bersih

Ngawi, Suryanasional.com – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Ngawi tahun 2023 ini telah mengalokasikan Rp. 10,5 miliar untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAM ) di 18 desa di Kabupaten Ngawi. Sasaran program ini adalah desa yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Program SPAM ini dalam upaya mengantisipasi kekeringan dan kurangnya ketersediaan air minum.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan kebutuhan dan kwalitas air minum, Dinas Perkim Kabupaten Ngawi juga telah melakukan Program peningkatkan penyediaan SPAM Sistem Penyediaan air minum dan Pamsimas yang bersumber anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023.

Ada 3 kategori kegiatan dari program ini diantaranya kegiatan Pembangunan baru 8 titik, sistim dan penyediaan jaringan sambungan rumah dan 10 titik distribusi perluasan untuk jaringan sambungan rumah.

Kepala Bidang Kawasan Permukiman Disperkim Ngawi, Pipit Dwi Herlina mengatakan, bahwa program ini ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih.

“Anggaran tersebut untuk realisasi program pemenuhan air bersih. Yakni pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS),” katanya, Jumat (15/12/2022).

Dari anggaran Rp. 10,5 miliar yang dialokasikan, kata Pipit, diantaranya untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) di 30 titik. Sedangkan untuk pembangunan tangki septik individual, sekitar Rp 8,4 miliar untuk 20 desa dengan output 1060 unit.

“Sebanyak 36 titik pembangunan SPAM dan PASIMAS tersebut terdapat di 18 Desa di 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi,$ jelasnya.

“Sementara dari 18 desa tersebut merupakan daerah yang rawan terjadi kekeringan, hal ini tidak lepas karena daerah tersebut merupakan daerah kapur, sehingga sulit mendapatkan sumber air bersih,” tambah ia

Adapun desa yang mendapatkan program ini diantaranya Desa Banyu Urip, Kerek, Pakah, Jati Mulyo, Pengkol, Kasreman, Gunungsari, Kiyoten, Waruk Kalong, Cantel, dan Ngancar.

Pipit menyebutkan manfaat program ini, seperti pembangunan SPAM di Desa Kiyonten dan Kasreman yang berbatasan dengan Bojonegoro. Daerah tersebut selalu kesulitan air bersih, namun kini berangsur pulih setelah sarana penyediaan air bersih bisa dialirkan ke 60 sambungan rumah.

Seperti diketahui, ketersediaan air bersih masih menjadi kendala di sekitar 32 desa di Kabupaten Ngawi saat musim kemarau berlangsung sesuai pendataan BPBD setempat. Hal itu karena desa terdapat di daerah perbukitan yang berkapur.

Selain intervensi bantuan pendistribusian air bersih, penanganan kekeringan di Ngawi juga melalui pembuatan jaringan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS).

Pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bertahap. Hal ini guna menjangkau semua desa sasaran karena penyesuaian anggaran yang tersedia.(fir/red).