Proses Perbaikan Jembatan Jetak, Dishub Bojonegoro Urai Kemacetan Jalan

Bojonegoro, Suryanasional.com – Jembatan Jetak di jalan MT Hariyono Bojonegoro saat ini dalam proses perbaikan. Penghubung atau expansion joint jembatan rusak disebabkan beban tonase kendaraan yang lewat melebihi kapasitas.

Akibat dari perbaikan jembatan, arus lalu lintas di ruas jalan tersebut menjadi padat merayap. Selain karena perbaikan jalan, kepadatan disebabkan karena  meningkatnya volume kendaraan.

Pengerjaan perbaikan dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah VIII Babat – Bojonegoro batas Wilayah Ngawi sebab jalan Bojonegoro – Padangan tersebut statusnya merupakan jalan nasional.

Kabid keselamatan dan pengembangan transportasi, Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro, Ali Usman
mengatakan perbaikan jalan membuat kepadatan arus lalu lintas menjadi padat merayap. Dishub sudah ada di lokasi untuk mengurai kemacetan.

“Sementara akan dilakukan buka tutup jalan sebelah utara. Setelahnya akan dilanjutkan untuk yang jalan sebelah barat. Ini akan terus dilakukan hingga perbaikan ini usai,” jelas Ali Usman, Sabtu (18/7/2020).

Dijelaskannya, hasil tinjauan lapangan dan koordinasi dengan pihak BPJN Wil VIII Babat -Bojonegoro Batas wilayah Ngawi, bahwa untuk kondisi jembatan jetak dengan lebar 7 meter kondisi betonnya masih bagus. Namun expansion joint perlu penggantian dengan asphaltic plug.

Menurut Ali Usman, kapasitas Dishub Bojonegoro dalam hal ini adalah fungsi koordinasi terkait keselamatan lalu lintas Jalan.

“Alhamdulillah koordinasi dengan BPJN berjalan dengan baik. Kemarin kita infokan, hari ini pihak BPJN langsung menindak lanjuti,” terang Ali Usman.

Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPJN Wil Bojonegoro, Kristanto Yudha menjelaskan jika kerusakan jembatan ini disebabkan vibrasi atau getaran di jembatan Jetak terlalu tinggi sehingga menyebabkan kerenggangan pada penghubung tepi jembatan dan jalan.

“Dalam perbaikan ini kita akan menggantinya dengan spesifikasi bahan yang lebih baik. Untuk itu kita menggunakan asphaltic. Bahan yang berbahan dasar aspal ini bisa lebih awet. Selain itu, bahan asphaltic selesai pengerjaan bisa langsung dilewati,” pungkas Kristanto Yudha.(Lex/red).