SAPAMABA UMK, Iptu Subkhan : Pemuda Menjadi Bagian Terpenting dalam Kemajuan Bangsa

Kudus, suryanasional.com – Peran pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah tidak diragukan lagi. Bukan kali ini saja, sejak zaman Kemerdekaan, pemuda menjadi bagian terpenting.

Kemajuan sebuah bangsa sering kali dikaitkan dengan peranan para pemudanya.

“Dan salah satu kekuatan inti pemuda adalah mahasiswa yang menjadi motor penggerak gerakan pemuda itu sendiri,” kata Kanit Keamanan Sat Intelkam Polres Kudus Iptu Subkhan saat mengawali materinya dalam kegiatan Masa Pengenalan Akademik Mahasiswa Baru (SAPAMABA) 2022/2023 Universitas Muria Kudus.

Di masa Pergerakan hingga Kemerdekaan, gerakan pemuda di Indonesia tidak lepas dimotori penggeraknya yaitu mahasiswa-mahasiswa. Menurutnya, organisasi mahasiswa seperti Boedi Oetomo, menjadi embrio perubahan besar Bangsa Indonesia.

“Ketika pemuda memiliki indicator sebagai generasi penerus, generasi pengganti dan generasi pembaharu, maka mahasiswa itu memiliki indicator inteletual yang tinggi,” ujarnya.

Mahasiswa menggunakan kecerdasannya untuk melakukan pekerjaan, berusaha bisa, menggagas, menyoal atau menjawab persoalan tentang berbagai gagasan yang ada.

Kombinasi indicator pemuda dan indicator mahasiswa yang diwujudkan kedalam bentuk nilai-nilai karakter, baik performance karakter maupun moral karakter secara konsisten akan menjadi kebiasaan, yang pada akhirnya akan menjadi karakter dan budaya dari mahasiswa itu sendiri.

Iptu Subkhan juga berpesan kepada peserta SAPAMABA untuk menjadi mahasiswa yang sukses dengan menjadi orang besar, salah satu indikasinya adalah setelah mendapatkan ilmu pengetahuan dari kampus ini akan mampu mampu membuat bangsa ini tersenyum, tersenyum atas karya dan kontribusi kita dalam mewujudkan impian dan harapan orang-orang yang ada disekitar kita.

“Jangan jadi orang yang hidup untuk dirinya sendiri dengan ilmu yang dimiliki, karena yang seperti itu akan membuatmu hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Seberapa banyak ilmu yang dikusasi tidak akan menjadikan seorang intelek manakala belum tampak nyata jejak ilmu pada kaumnya,” pungkasnya.

 

Kacab Jateng : Aditya

Editor : Tika