Bojonegoro Sinergi Membangun Generasi

Oleh : Ns. Sudalhar, M.Kep

Hampir semua orang sepakat bahwa investasi yang menjanjikan adalah investasi dalam bentuk properti emas, dolar dan aset benda lainnya. Hanya sedikit orang yang menyadari bahwa investasi yang lebih penting adalah investasi Sumber Daya Manusia yang bisa dilakukan dengan cara “Investasi Leher Keatas” atau sering dimaknai sebagai investasi knowledge, mindset dan sikap yang InsyaAllah akan saya tulis di kesempatan berikutnya.

Pendidikan adalah cara tepat dalam mewujudkan investasi leher ke atas. Berkaca dari Finlandia, yakni sebuah negara yang tidak besar dan tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun, Finlandia bisa menjadi negara dengan pendapatan perkapita yang tinggi. Finlandia termasuk negara dengan tingkat keamanan dan kenyamanan hunian paling tinggi setelah New Zealand. Finlandia juga negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi, bahkan Finlandia adalah negara dengan model pendidikan terbaik di dunia.

Finlandia bisa menjadi negara seperti itu karena memiliki budaya membangun generasi dengan pendidikan  kejujuran sebagai pondasi dari semua pencapaian keberhasilan dalam menerapkan model pembelajaran kehidupan.

Bojonegoro sebagai kabupaten yang kaya akan sumber daya alam dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mencapai trilyunan rupiah, tentunya sangat tepat jika berpikir jauh ke depan dengan membangun generasi melalui investasi sumber daya manusia lewat dunia pendidikan dengan dilaksanakannya Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 15 Tahun 2020 tentang Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi.

Satu hal yang patut disyukuri dan diberikan apresiasi adalah alokasi APBD Bojonegoro senilai Rp 24,2 miliar untuk membiayai pendidikan putra putri Bojonegoro dengan program beasiswa scientist, Satu desa Dua Sarjana dan beasiswa. Bahkan terbuka juga beasiswa bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Bojonegoro untuk bantuan penyelesaian tugas akhir, dengan berbagai syarat dan ketentuan yang diatur di dalamnya.

Pelaksanaan perbub tentang beasiswa ini perlu didukung bahkan disempurnakan agar tujuan dalam membangun generasi bisa terwujud. Maka ada beberapa pemikiran dalam berkontribusi terhadap upaya membangun generasi di negeri ini

SOSIALISASI
Langkah Pemkab Bojonegoro dalam melakukan sosialisasi melalui seminar online adalah langkah tepat dalam masa pandemi bahkan perlu ditindak lanjuti sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat melalui camat, kepala desa , sekolah bahkan perguruan tinggi di berbagai wilayah di indonesia sekaligus, sehingga bisa berdampak terbukanya portal kerjasama dengan dunia akademisi

PROPORSI
Kategori dan syarat beasiswa yang lebih dominan untuk Perguruan Tinggi Negeri ke depan perlu dipertimbangkan porsi untuk Perguruan Tinggi Swasta di Bojonegoro maupun di wilayah lain.

Di Jawa Timur ada perguruan tinggi swasta yang juga bersaing secara fakultas, kualitas maupun kuantitas dibanding Perguruan Tinggi Negeri. Semisal seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Kristen (UK) Petra. Sementara di Jakarta ada Universitas Bina Nusantara (BINUS).

Bahkan ke depannya, beasiswa bisa pula hingga Perguruan Tinggi di Luar negeri, mengingat banyak putra putri Bojonegoro yang mampu menembus Pergurian Tinggi di Kairo, Turki, Australia, Taipei, Thailand, bahkan Hungaria.

EVALUASI
Sebagus apapun sebuah program, tetap memerlukan adanya evaluasi untuk perbaikan ke depan. Selain monev pihak Dinas pendidikan dan fungsi Legislatif dalam hal ini komisi yang menaungi pendidikan. Diperlukan juga penguatan dari teman-teman Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam melakukan kontrol sosial.

Semua itui dilakukan agar pelaksanaan beasiswa ini berjalan efektif dan efisien. Termasuk bagaimana mekanisme dalam memaksimal penyerapan angggaran beasiswa dan bagaiman tindak lanjut terhadap penerima beasiswa dan pastinya daya ungkit beasiswa bagi kemajuan Bojonegoro tercinta.

Semoga kita semua diberikan kesehatan, kesempatan dan kekuatan untuk bersinergi membangun generasi dari Bojonegoro untuk negeri.

  • Penulis merupakan Ketua Stikes Muhammadiyah Bojonegoro.