Hari Jadi Kudus, Lestarikan Tari, Disbudpar Gelar Festival Tari Rakyat

Kudus – suryanasional.com – Berbagai Tari Rakyat Khas Kudus ditampilkan dengan elok oleh peserta Festival Tari Rakyat Khas Kudus 2023 di Taman Wergu turut Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kudus, Selasa (11/9/2023).

Pelaksanaan itu sendiri digelar dalam rangka perayaan Hari Jadi Kota Kudus ke 474, Selasa, 11 September 2023. Ada sebanyak 13 peserta grup tari yang ikut meramaikan gelaran Festival Tari tersebut.

Mutrikah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus,  menyampaikan, gelaran Festival Tari diadakan untuk mengekplore kesenian tari yang ada di Kudus. Guna mengenalkan dan melestarikan tari-tarian yang selama ini sudah ada.

“Sebetulnya, kita ingin lebih ke mengenalkan potensi tari yang sudah ada, dikandung maksud bahwa Kudus itu ternyata kaya akan berbagai jenis tarian, yang itu memang diciptakan oleh penggiat seni,” ujarnya.

Sehingga, tari yang dikenal oleh masyarakat tidak melulu hanya Tari Kretek atau Tari Jenang saja. Melainkan, tarian-tarian lainnya seperti Tari Caping Kalo, Tari Munjung Wongtuo, Tari Bordir dan sebagainya, juga ikut dikenal secara luas.

“Moment Hari Jadi Kota Kudus ini kesempatan kita untuk mensosialisasikan dan mengenalkannya kepada masyarakat. Kami ingin Kudus terkenal dengan potensi tarian yang lainnya juga,” tuturnya.

Mutrikah menyampaikan bahwa penyelenggaraan Festival Tari ini berdasar pada arahan atau tugas dari pemerintah yang yelah tertuang dalam perundang-undangan. Salah satunya UU Nomer 5 tahun 2017 tentang Kemajuan Budaya.

Pihaknya, sebagai leading sektor di bidang kebudayaan, memiliki kewajiban untuk melestarikan seni budaya yang ada. Tentunya bersama seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Kudus.

“Jadi kita wajib melindungi, memanfaatkan dan membina kesenian yang ada. Jadi moment Hari Jadi ini untuk sekaligus merupaka  suatu upaya pemerintah untuk tetap mengembangkan atau melestarikan kesenjan yang ada,” tukasnya.

Sementara itu, Juara satu festival tari dari sanggar bugenvil, Etik Dwi Aprilianti mengatakan, sangat bahagia karena sudah menjadi juara satu dalam festival tari rakyat karena sudah lama menciptakan tari yang dia tampilkan.

“Kami menampilkan tari bordir icik yang sudah diciptakan lama dan baru tampil saat ini selanjutkan akan kami kembangkan lagi” katanya.

Selain itu, pihaknya masih punya jenis tarian lainnya dan sudah memenangkan pagelaran festival sebelumnya.

Untuk bergabung di sanggarnya, lanjut Etik, menurutnya gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun dan pelatihnya juga gratis

“Untuk bergabung disanggar kami tidak pungut biaya karena tujuan kami untuk pelestarian budaya” ujarnya. (AD)