Hujan Deras Menyebabkan Sejumlah 63 Rumah Rusak Di wilayah Kabupaten Probolinggo diterjang banjir dan tanah longsor

Editor:Tri Karyono|Reporter:Budi Raharto

Suryanasional.com|Probolinggo,- Sejumlah bangunan yang ada di Dusun Kedaton, Desa Andung Biru Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo diterjang banjir dan longsor, Senin (10/12/2018) malam. Dari data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, ada 63 bangunan yang mengalami kerusakan, mulai rusak parah, hingga berat.

Tak hanya berdampak pada bangunan yang rusak, Tapi banjir dan longsor ini juga menghanyutkan dua warga setempat. Satu orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan satu orang hilang. Saat ini, tim BPBD sedang melakukan proses pencarian.

Satu orang meninggal dunia adalah Siti Munawaroh (19) warga Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru. Sedangkan yang hilang dan belum ditemukan adalah Akbar Maulana (10).

Ada enam puluh tiga bangunan rumah rusak berat, satu rumah rusak ringan, mushola rusak berat, tiga bangunan toko rusak. Selain itu, jembatan yang menghubungkan Dusun Kedaton dan Dusun Lawang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo juga putus akibat diterjang banjir dan longsor kali ini.

Kejadian ini berawal dari hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Argopuro ini sejak senin sore. Setelah hujan deras, debit air di sungai naik dan menyebabkan air meluap serta longsor.

“Hujan deras kemarin, dari sore sampai malam. Akhirnya, malam sungainya meluap dan belasan rumah di sekitar sungai banyak yang jebol dindingnya, kalau tidak salah ada 5 rumah yang rusak parah,” kata Kepala Desa Tiris, Salim.

Camat Tiris, Robby mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa terdampak, BPBD Kabupaten Probolinggo dan instansi samping lainnya. Selain banjir bandang, imbuh Robby, tanah longsor juga terjadi yang mengakibatkan jalan utama Tiris lumpuh tertimbun material longsoran.

“Kami masih melakukan pendataan, untuk data lengkapnya masih belum kami miliki. Sekarang petugas gabungan melakukan normalisasi dan pembersihan material sisa banjir di lokasi,” pungkasnya.