Penasaran Seperti Apa Desa Wisata Buah Juwet Di Lamongan?

Laporan Reporter: Budi Raharto Suryanasional.Com

Suryanasional.Com| Lamongan,-Ingin berakhir pekan juga berwisata dengan memakan buah langka. Jika iya, salah satu desa di Lamongan ini bisa jadi jujugan. Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu sudah lama dikenal sebagai desa dengan buah khasnya, yakni buah Juwet atau Jamblang atau Syzygium Cumini.

Tiap kemarau, desa ini selalu menjadi jujugan bagi wisatawan lokal yang ingin menikmati sensasi makan buah yang keberadaannya sudah mulai langka. Tak hanya warga asal Lamongan, warga lain di sekitar Lamongan, seperti Jombang dan Mojokerto. Terkadang buah berbentuk seperti anggur rasanya bercampur manis dan asam ini, terkadang diburu untuk orang hamil muda.


Bagi yang datang di desa tersebut, bisa mendatangi dan memerik di tegal-tegal milik warga yang ada di sepanjang jalan. Tak perlu memanjat terlalu tinggi bagi yang takut memanjat. Sebab, warga juga menyediakan tangga untuk memanjat.
Seorang pemilik pohon Juwet, Kusrini mengatakan buah Juwet yang banyak tertanam di tegalan milik warga ini menjadi salah satu lokasi wisata yang kerap dikunjungi bulan Oktober-November. Jika melewati masa itu, tegal-tegal warga berubah jadi area sawah.

“Kalau akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu, ramainya, kalau hari-hari biasa ya pengunjung tidak membludak,” tutur Kusrini kepada detikcom di lokasi tegal pohon juwet.
Kusrini mengaku, berkat pohon Juwet yang sudah ditanam sejak puluhan tahun lalu itu, dia bisa memperoleh tambahan uang yang lumayan. Paling tidak, kata Kusrini, satu pohon ia bisa memperoleh uang sekitar Rp 1-1,5 juta.
“Kita di sini menjualnya satu wadah berisi Juwet ini Rp 15 ribu,” tutur Kusrini yang juga mempersilahkan pengunjung untuk memetik sendiri dan memakan langsung buah Juwet tersebut dari pohonnya.
Tahun ini, menurut Kusrini, para pemilik pohon juwet bisa bernapas lega. Sebab selain buahnya lebat, musim kemarau juga lumayan panjang. “Tahun lalu tidak bisa jadi lokasi wisata karena pohonnya tidak berbuah. Sebab, kalau musim hujan merontokkan buah juwet,” tambahnya.
Sementara salah seorang pengunjung, Abdul Rokhim mengungkapkan setahun sekali dia selalu menyempatkan datang ke Desa Lopang. “Tiap tahun sekali saya selalu ke sini, kadang sama keluarga atau sama teman-teman. Hanya di tempat ini yang masih banyak tumbuh buah Juwet dan bisa langsung dinikmati,” tutur Rokhim.
Jika ingin mendatangi Desa Lopang, hanya buuth waktu 30 menit dari Kota Lamongan, atau jaraknya sekitar 8 km menuju selatan Kota Lamongan. Pingin coba?