Upaya Tingkatkan Kapasitas SDM Industri Hasil Tembakau, DPPTK Ngawi Gelar Bimtek

Ngawi, Suryanasional.com – Dinas Perdagangan Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi melakukan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada industri hasil tembakau. selama tiga hari 20-22 Agustus 2023 di Kota Semarang.

Bimtek peningkatan kapasitas SDM perusahaan rokok tersebut setidaknya diikuti 70 karyawan dan karyawati industri rokok serta buruh tani tembakau yang menjalankan kegiatan usaha produksi di Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini didanai dari alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2023.

Selama kegiatan peserta mendapatkan materi dari narasumber Balai Besar Kulit, Karet Dan Plastik (BBKKP) Kementerian Perindustrian Yogyakarta. Kegiatan yang didanai dari alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2023 ini merupakan kegiatan pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM pada usaha industri hasil tembakau.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi, Kusumawati Nilam S.SSi,MT menyampaikan, bahwa Bimtek ini bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku usaha maupun staf manajemen perusahaan dalam hal peningkatkan kapasitas SDM di industri rokok.

“Kami berusaha memberikan motivasi agar produktivitas perusahaan rokok ini tetap stabil. Selain meningkatkan kemampuan pelaku usaha maupun staf manajemen perusahaan dalam hal peningkatkan kapasitas SDM sehingga mampu meningkatkan kualitas rokok yang dihasilkannya,” kata Kusumawati Nilam, Senin (21 /8/2023).

Disebutkannya, output yang dihasilkan dari Bimtek ini juga punya andil besar bagi perusahaan rokok. Diantaranya yang pertama adalah meningkatkan kemampuan dari setiap individu pelaku industri rokok (khususnya IKM) dan karyawan di tempat bekerja.

Sementara yang kedua dari adanya Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan karyawan tentang teknologi informasi untuk mendukung produktivitas dalam perusahaan. Dan yang ke tiga meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kesehatan dalam bekerja pada karyawan perusahaan dan buruh tani tembakau dengan cara penggunaan alat pelindung kerja.

“Melalui kegiatan ini kami mengharapkan para IKM rokok ini bisa tetap eksis dengan tetap memperhatikan kualitas dan mencari usaha lain selain rokok dengan bahan baku tembakau,” kata Nilam.(Fir/red).