Wakil DPRD Surabaya Retnowati Saat Diperiksa Kejari Tanjung Perak

Surabaya Suryanasional.com,-Ketua presidium Jatim Corruption Watch (JCW) Dr Sadzali SH, mendesak Kejari Tanjung perak Surabaya segera memperjelas status penanganan kasus korupsi program Jasmas tahun anggaran 2016 senilai 12 miliar.

JCW menilai penanganan kasus tersebut berjalan molor. Sebab, kata Sadzali sejak diturunkannya tim Intelijen pada Agustus 2017 silam, muara kasus tersebut belum menunjukkan titik terang.

” Minimal harus sudah ada penetapan tersangka, mengingat penanganan kasus itu memakan anggaran negara ratusan juta” kata Sadzali, saat dihubungi Selasa (7/8/18).

Menurut Sadzali, Total biaya satu perkara korupsi di Kejaksaan hingga tuntas bisa mengabiskan anggaran sebesar 200 juta rupiah.

” Untuk satu kasus, tahap Keterangan saja 25 juta perinformasi 50 juta (penyidikan lanjutan) sedangkan tahap penuntutan 100 juta, Sisanya, 25 juta untuk biaya eksekusi putusan.” beber Sadzali.

Dalam kasus ini pihak kejaksaan mengaku telah menggandeng BPK dan juga PPATK untuk melakukan audit akan nilai kerugian negara, namun sampai detik ini belum ada keterangan resmi kerugian negara yang dimaksud.

” Jangan sampai nilai anggaran dalam penanganan kasus ini lebih besar dari kerugian negara yang ditimbulkan, bisa tekor negara” imbuh Sadzali.

Wakil DPRD Surabaya Ratih

Retnowati saat diperiksa di Kejari Tanjung perak Beberapa hari terakir ini penyidik Kejari Tanjung perak Surabaya telah memeriksa beberapa orang anggota DPRD kota Surabaya untuk dimintai keterangan terkait kasus ini.

Sebelumnya, mereka juga telah melakukan pemeriksaan pada beberapa pegawai dilingkup Pemkot Surabaya.

Catatan yang dihimpun Xtrempoint, total keseluruhan ada 14 orang yang telah diperiksa baik dari kalangan eksekutif maupun Legeslatif, 5 orang dari anggota DPRD dan 9 orang dari pegawai Pemkot Surabaya yang mayoritas menempati jabatan kepala bagian.

Kendati belum menemukan tersangka, pihak kejaksaan telah melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Jalan Bongkaran Surabaya pada pekan lalu.

Saat penggeledahan, petugas mengaku menyita dua kardus yang berisi dokumen yang diklaim sebagai dokumen penting terkait skandal korupsi Jasmas tahun anggaran 2016.(Budi R)