Launching Wisata Edukasi Pejambon, Kemendes PDTT Apresiasi Pembangunan Bojonegoro

Bojonegoro, Suryanasional.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (25/9/2020).

Di Bojonegoro Abdul Halim Iskandar melakukan Launching Wisata Edukasi Pejambon (WEP) di Desa Pejambon, Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro.

Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, wisata desa menjadi salahsatu program prioritas pemerintah pusat. Pemerintah berupaya mengembangkan potensi desa sebagai ikon desa wisata edukasi sehingga sektor wisata desa dapat memberikan dampak perekonomian.

“Pemerintah telah menjadikan wisata desa sebagai salahsatu prioritas utama di tahun 2021. Saya mengapresiasi Desa Pejambon yang telah mampu memberikan kontribusi kepada masyarakatnya dengan adanya Wisata Edukasi Pejambon,” kata Abdul Halim Iskandar.

Saat ini situasi pandemi Covid-19 menjadi permasalahan perekonomian bangsa, tak terkecuali sektor wisata. Untuk itu diharapkan desa wisata bisa menjadi titik balik bergairahnya lagi sektor wisata di Indonesia.

“Situasi Pandemi telah mengakibatkan keterpurukan di sektor wisata, bukan hanya wisata desa, namun juga seluruh destinasi wisata di Indonesia. Oleh sebab itu, semoga ini menjadi rebound bergairahnya lagi sektor wisata di Indonesia,” kata Abdul Halim Iskandar.

Sementara itu Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menjelaskan bahwa di Bojonegoro terbagi atas 419 desa dan 8 kelurahan. Tentunya Bojonegoro menjadi daerah yang mempunya jumlah desa dan kelurahan terbanyak di Jawa Timur.

Dihadapan Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Bupati Bojonegoro melaporkan progres perkembangan Ide Desa Mandiri (IDM) tahun 2019-2020.

“Perkembangan IDM Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2019 kategori desa mandiri berjumlah 3 desa.  Lalu tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 38 desa. Secara Kuantitatif mengalami kenaikan hingga 1.166%,” kata Bupati Anna.

Sedang untuk IDM Desa Maju, tahun 2019 Kabupaten Bojonegoro berjumlah 74 desa, namun pada tahun 2020 menjadi 171 desa. Ada kenaikan hingga 131%.

Selanjutnya IDM untuk kategori desa berkembang, Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 berjumlah 323 desa, lalu tahun 2020 menjadi 210 desa.”Minus minus 53 artinya bisa naik ke arah maju dan mandiri,” jelasnya.

Sementara untuk IDM Desa tertinggal, tahun 2019 berjumlah 9 desa, namun pada tahun 2020 sudah tidak ada desa dengan kategori tertinggal.

“Semua tak lepas dari upaya Pemkab Bojonegoro dalam membedah kawasan desa tertinggal dengan cara melakukan program pembangunan infrastruktur lintas Kecamatan yang saat ini sudah hampir tuntas,” kata Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah.

Menurutnya, dalam menunjang program pemerintah pusat, Pemkab Bojonegoro telah berupaya mengamankan segala kebijakan pusat.”Sehingga ada sinergitas baik dan saling mengisi antara Pemkab Bojonegoro dan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi,” terang Anna Mu’awanah.

Terkait Wisata Edukatif Pejambon, Bupati Bojonegoro mengatakan bahwa destinasi wisata edukasi pejambon ini adalah bentuk pengenalan pertanian usia dini kepada anak.

“Wisata Edukasi Pejambon ni merupakan upaya untuk lebih mengenalkan terkait dunia pertanian kepada anak, sehingga anak bisa mengetahui dasar-dasar pertanian,” pungkas Anna Mu’awanah.(Lex/red).