Selamat Ulang Tahun Persatuan Jurnalis Indonesia ke-25

Surabaya, Suryanasional.com – Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) berulang tahun ke-25. PJI. Momentum Ultah PJI kali ini berkolaborasi dengan Perjakin (Perkumpulan Pengacara Pajak Indonesia) dan Lions Club Surabaya Sejahtera.

Puncak perayaan Ultah Perak PJI ke-25 tahun berlangsung semarak di Hall Maspion IT Surabaya, Senin, 28/8/2023. Sejahtera ikut meramaikan acara. Digelar pula seminar ihwal perpajakan.

Ultah PJI ke-25 memberikan grelar Kehormatan & Penghargaan kepada Wakil Ketua DPRD Surabaya Drs. A. Hermas Thony, MSi sebagai Tokoh penggerak budaya juang Kota Pahlawan Surabaya. Surat Keputusan PJI tentang Gelar Kehormatan & Penghargaan kepada Drs. A. Hermas Thony, MSi bernomor 057/DPP/SK-SUS/VIII/2023 beserta Piagam Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum PJI kepada AH. Thony.

Ketua Umum Perjakin, Petrus Loyani didaulat sebagai pembicara tunggal Seminar Perpajakan disesi kedua siang harinya dimoderatori Ketua Umum PJI. Dijelaskan, kasus perpajakan sebagai kejahatan ekstra ordinary. Bukan kejahatan biasa. Implikasinya sangat luas dan merugikan Bangsa Negara.

Petrus Loyani dalam seminar ini menyampaikan permasalahan korupsi yang dilakukan para petugas pajak di bawah Kementerian Keuangan. Begitupula terkait kekurang tegasan KPK mengungkap perkara korupsi perpajakan.

“Dalam kasus Rafael Alun Trisambodo misalnya, seharusnya KPK mengembangkan sampai pemilik uang suap. Bukan hanya konsultan pajak dan petugas pajaknya saja”m,” Petrus.

Dirinya juga mengungkapkan kegelisahan atas kurangnya jurnalis yang mengulas tentang perpajakan. Untuk itu disepakati peningkatan kerjasama dengan PJI dalam hal pengungkapan kasus kasus perpajakan dan pendirian media khusus perpajakan dan ekonomi bisnis.

Sementara itu, Ketua Umum PJI Hartanto Boechori mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara Ultah PJI ke-25.

“Terima kasih kepada Ketua Panitia Agus Setiawan beserta seluruh anggota panitia yang telah bekerja ekstra keras untuk kesuksesan acara ini. Terima kasih pula kepada para pendiri PJI, Almarhum Darwin Hulalata, SH. dan kawan kawan. Penuturan Sang Pemimpin kharismatik itu, pendiri PJI yang masih hidup tinggal Bung Junius Tarigan yang sudah lama sakit dan Amir Chandra.

Hartarto Boechori dalam kesempatan ini juga menjelaskan sejarah berdirinya PJI.

Hartarto Boechori menjelaskan keunikan UU Pers sebagai satu-satunya undang-undang yang tidak mempunyai PP (Peraturan Pemerintah) sebagai aturan pelaksanaan undang-undang.

“UU Pers tanpa PP hasil perjuangan kita, para organisasi jurnalis agar pelaksanaan UU Pers tidak ada campur tangan Pemerintah. Dan disinilah relevansi serta perlunya Dewan Pers sebagai bagian Pers bersama Organisasi Wartawan, secara independen membuat Aturan/Peraturan Dewan Pers sebagai pengganti Peraturan Pemerintah,” katanya.

Dirinya juga menitipkan pesan kepada para Pemangku Jabatan yang hadir agar memahami peran Pers, peran Dewan Pers dan peran PJI sebagai Organisasi Jurnalis serta agar tidak gegabah memproses aduan atau laporan terkait pemberitaan Pers.

Seluruh Pejabat yang hadir dan Undangan VVIP mendapatkan Kenang-kenangan eksklusif dan unik, diserahkan oleh Ketua Umum PJI, dilanjutkan foto bersama.(red).