Ketua Umum PPP Ajak Para Ulama  Meluruskan Berita Hoax dan Fitnah

Bojonegoro, Suryanasional.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bojonegoro menggelar acara Halaqah Alim Ulama PPP di Griya Dharma Kusuma (GDK), Senin (11/02/2019). Halaqah kali ini menghadirkan ketua umum DPP PPP H. Muhammad Romahurmuzi MT (Gus Rommy).

Halaqah alim ulama yang diadakan oleh DPC PPP Kabupaten Bojonegoro ini dalam upaya untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah Melawan Hoax dan Fitnah.

Gus Rommy pada halaqah tersebut menjelaskan bahwa menghadapi kontestansi Pilpres ini, banyak sekali objek hoax dan fitnah yang muncul di tengah masyarakat. Saat ini semua cara dihalalkannya demi kemenangan calon yang di usungnya.

“Saya ingin mengajak para ulama dalam 65 hari ke depan agar saling bahu-membahu meluruskan tentang hoax atau fitnah yang beredar di tengah masyarakat,” tegas Gus Rommy.

Terutama melalui media sosial, dia berharap agar semua pihak bisa menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya. Karena itu semua adalah merupakan bagian dari memela kebenaran. Pada dasarnya rakyat berhak untuk mengetahui apa yang sesungguhnya benar dan mana yang sesungguhnya fitnah.

Sebelum Bojonegoro, Gus Rommy juga melakukan safari ke beberapa daerah untuk melakukan hal yang sama. Diantaranya Boyolali, Tuban, Sragen dan di Bojonegoro. Selasa besuk rencananya dia juga akan melakukan pembinaan wawasan kebangsaan kepada Seluruh keluarga besar Kementerian Agama di Bojonegoro

” Wawasan kebangsaan sendiri diperlukan untuk memperkuat fungsi fungsi kementerian agama dalam rangka penyuluhan melawan hoax dan fitnah pada masyarakat/publik, sekaligus juga meluruskan paham paham keagamaan,” jelas Gus Rommy.

Pada kesempatan ini, Gus Rommy juga menyinggung terkait adanya saling lempar puisi berbalas puisi antara masing masing pendukung calon presiden.

“Pertama, saya menyesalkan adanya puisi tersebut, karena menurut saya puisi tersebut merendahkan Kyai H. Maimun Zubair sebagai seorang ulama yang paling sepuh yang seharusnya harus dihormati,” kata dia.

Namun kemudian hanya dimainkan hanya oleh seorang Fadli zhon. “Sebenarnya sudah sepantasnya Fadli Zon meminta maaf. Tapi selama ini dia tidak pernah untum meminta maaf. Kalau dia memiliki jiwa besar, sudah sepatutnya dia untuk meminta maaf,” tambah Gus Rommy.

Belum berkuasa saja Fadli Zon dan kawan-kawannya ini sudah mempermainkan tokoh ulama seperti ini, lalu bagaimana kalau mereka sudah berkuasa.” Sebelumnya Kyai Ma’ruf Amin pada waktu edisi Natal juga di edit dengan pakaian Santa Claus.

“Mereka lama-lama terlalu merendahkan sosok ulama,” tambah dia.

Gus Rommy berharap apa yang dilakukan oleh orang seperti Fadli Zon ini tidak hanya dilihat sebagai sekedar permainan saja, namun harus dilihat sebagai bagian dari skenario, karena mereka ternyata sikapnya terhadap ulama sudah seperti itu.

“Untuk itu masyarakat Indonesia harus mengetahui semua ini,” pungkas Gus Rommy.(Lex/red).